Selasa, 09 April 2013

4 Sebab Perselingkuhan Lewat Dunia Maya


Awalnya hanya menuliskan status tanpa maksud mengumbar masalah pribadi
Wuri Handayani, Stella Maris
Selasa, 9 April 2013, 08:51 WIB
Kencan di dunia maya. (Kencan)
Kencan di dunia maya. (Kencan)

VIVAlife - Panjangnya usia kebersamaan sebuah pasangan nyatanya tidak bisa jadi jaminan kelanggengan. Bagi pasangan dengan komitmen yang meluntur, tak jarang godaan untuk berselingkuh datang. Dan bukannya menjauhi masalah dengan membangun komunikasi, beberapa malah terhanyut. Jargon 'selingkuh itu indah' pun kemudian menjadi pembenaran diri. 

Buat kelompok ini, tak sedikit yang bergerilya mencari tambatan lain melalui dunia maya, seperti media sosial. Berselingkuh melalui media sosial biasanya terjadi pada usia 30-45 tahun. Di usia ini pelaku merasa tak punya banyak beban, misalnya karena anak sudah besar, karier melonjak, serta jaringan pergaulan semakin luas. Alhasil, eksistensi dirilah yang ditampilkan melalui media sosial," kata psikolog keluarga Sani B. Hermawan kepada VIVAlife.

Karena soal eksistensi ini, seseorang merasa ingin terlibat dalam jalinan asmara dengan orang ketiga. Namun, itu bukan satu-satunya faktor. Ada tiga faktor lain yang memicu perselingkuhan dunia maya.

Rasa ingin tahu

Ini merupakan alasan umum penyebab maraknya perselingkuhan melalui Facebook, Twitter, blog, atau yang lainnya. Sani mengatakan dalam kasus ini seseorang ingin mengeksplorasi area yang belum pernah dijamah sebelumnya.

"Karena rasa ingin tahu yang besar, perselingkuhan di dunia maya dengan mudah terjadi. Berawal dari keisengan, ketidaksengajaan berkenalan, dapat mengarah pada lontaran kata mesra, godaan, hingga pada saling memuji. Namun, umumnya hal ini banyak terjadi pada pertemuan dengan kawan lama," ungkap Sani.

Krisis percaya diri

Umumnya, mereka yang berusia matang sedang mengalami krisis percaya diri soal penampilan mereka di depan pasangan. Sementara, kebutuhan untuk terus diperhatikan tetap ada. 

"Ketika berkomunikasi atau menjalin hubungan melalui media sosial, pelaku tak bertemu langsung dengan incarannya. Dengan demikian, seseorang dapat lebih leluasa untuk berkomunikasi," Sani menjelaskan.

Tak harmonis

Hal ini banyak terjadi pada mereka yang telah berumah tangga. Hilangnya kehangatan dan minimnya komunikasi membuka jalan perselingkuhan. Mereka berusaha mencari pasangan yang dianggap paling baik ketika rumah tangga sedang goyah.

Awalnya, mereka memang hanya meluapkan perasaan dengan menuliskannya melalui media sosial tanpa bermaksud mengumbar isi hati. Namun, godaan biasanya langsung datang, setelah banyak yang kemudian mengetahui persoalan Anda dan lalu ingin lebih mengenal Anda secara pribadi. Nah! (kd)  

• VIVAlife   |   Share :  

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com