Almarhum Hasan Tiro, namanya bukan hanya selalu mengingatkan saya tentang Aceh, tetapi juga pemikiran seorang filsuf terkenal Friedrich Nietzsche. Rumit dan sangat penuh dengan tanda tanya sehingga tidak mudah ditebak ataupun dimengerti. Bahasa dan kata yang digunakan selalu mengandung arti dan makna yang tidak bisa diartikan begitu saja. Amat sangat diperlukan pemikiran dan cara pandang yang luas atas sebuah pemikiran dasar filsafat yang sangat alamiah juga hati yang dipenuhi dengan cinta.
Selasa, 07 September 2010
Bicara tentang Arti Sebuah Tulisan
Sebagian menganggap bahwa di dalam menulis dan membaca, arti dan makna yang terkandung di dalamnya tertuang jelas di dalam teks yang ditulis. Sebagian lagi menilai bahwa tidak selalu harus demikian, karena arti dan makna sebuah tulisan justru terkandung di balik teks yang ditulis itu sendiri. Yang mana yang benar?! Yang mana yang lebih berarti dan bermanfaat?!
Sepucuk Surat Cinta untuk Seorang Pejuang Cinta
Sepucuk surat cinta saya tuliskan untuk seseorang yang saya anggap sebagai seorang pejuang cinta sambil bermimpi di siang hari seandainya waktu dan jaman adalah saat yang lalu. Saat di mana Bung Karno yang penuh dengan pesona cinta itu masih menjadi pemimpin. Masa di mana perjuangan itu memang benar-benar dalam arti untuk semua, benar-benar untuk bangsa dan negara. Surat ini bisa saja ditujukan untuknya karena beliau pun seorang pejuang yang memiliki banyak cinta. Saya pun mungkin saja jatuh cinta dengannya. Beliau memang sangat romantis!!!
Materialistis Membuat Kita Semua Susah
Rasanya suka ingin marah setiap kali harus berhadapan dengan seseorang yang acap kali secara tidak sadar menunjukkan bahwa dirinya seorang materialistis. Meski tak mau juga mengakui, tetapi segala sesuatunya dinilai dari materi. Malah merasa benci bila mendapatkan pasangan materialistis. Pada fakta dan kenyataannya, kesuksesan seseorang, baginya, diukur dari hitungan materi yang dimiliki walaupun tidak secara langsung. Kasihan, deh!!! Mau sampai kapan sadar bahwa semua itu hanya merusak dirinya sendiri dan merusak yang lain tentunya. Cinta kepada bangsa dan negara pun dihitung lewat materi yang didapatkan. Sampai kapan kita harus hidup seperti ini?!
Materialistis sepertinya memang sudah budaya. Alih-alih realistis, ujung-ujung, tetap saja materialistis. Buktinya, bibit bebet bobot calon pasangan masih dinilai dari “kesetaraan” atas pendidikan, kedudukan, jabatan, dan status sosial. Pantas saja banyak yang pernikahannya tidak bahagia. Berapa banyak yang menikah dengan yang “setara” dan meninggalkan yang sebenarnya dicintainya?! Membohongi diri dan membohongi semuanya hanya demi materi semata. Meski mulut bisa berucap tidak dan tidak mengakui, tetap saja ada yang tak bisa dibohongi. Siapkah?!
Cara Aku Sendiri
Biarkan aku berkreatifitas
Dengan cara aku sendiri
Menatap kedepan dengan tatapan mata ku
Dengan cara aku sendiri
Menatap kedepan dengan tatapan mata ku
Sekilas Tentang NASRUDDIN
NASRUDDIN, akrab disapa dengan INAS.OOS, lahir dari pasangan Muhammad Djalil dan Dasmi di Desa Padang Sikabu, tanggal lahir 22 Juni 1982, berjenis kelamin laki-laki ini memulai Pendidikan Formal : di TK Padang Sikabu. Tahun 1989, lalu melanjutkan ke SD Negeri I Padang Sikabu Tahun 1995, seterusnya SMP Negeri I Kuala Batee Tahun 1998 dan SMU Negeri I Susoh Tahun 2002, selanjut di Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Aceh, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil sampai sekarang.
Minggu, 05 September 2010
NASRUDDIN & KELUARGA Mengcapkan
Memang tak ada masalah
Tapi aku telah sampai kesini sesuai dengan janji
Ya kita sama sama mengintrofeksi diri
Walau tak ada lemang ku bawa sekalian ketan yang telah tercampur ragi
Jumat, 03 September 2010
Rabu, 01 September 2010
Rasa Yang Hinggap
Sebuah sapa telah menginterupsi mimpi
Hingga lelap ku melayang
Menunggu ia datang kembali
Hingga lelap ku melayang
Menunggu ia datang kembali
Mentari di Ujung Tangan Mu
Menarilah sebelum mentari itu tenggelam
Dalam jiwa yang bahagia
Buih Buih lautan memecah ditepian
bila malam tiba istrirahat sejenak melepas penat
esok kau muncul lagi terbangun sebelum mentari memancari alam
lalu mengeringkan embun dikuntum melati
aku ingin kau tersenyum selalu
disini selalu ada cinta teruntuk mu
Foto & Teks : INAS OOSLokasi Lampu'uk
2009