Sore belum datang hujan
duluan mampir, perputaran jarum jam hanya masih pada angka 15:12, hujan
menguyur tanpa lengkuk pelangi, ntah ia merajuk seperti kata kawan ku tempo
hari. Jangan-jangan ia muncul ditempat lain, dikaki gunung yang rimbun dengan
pepohonan. Ah, sore kau datang dalam dingin mengigil, sepi merayap dari lalu
lalang pengendarai sepeda motor, aroma masakan mie tercium mengoda perut yang
baru saja terisi. Kopi ku pahit seperti cerita ku pada kawan yang lama tak
bersua, adukannyapun masih pekat, sebuah tanya kerap ia hadir pada ku, kenapa?.
Hal demikian mudah adanya menjawab, pertama memang aku hitam tetapi hitam
manis, kedua zat gula memang sudah ada dalam tubuhku, ya pahit saja aku
meneguknya.