Hujan masih menyisakan rintiknya
digelap malam dingin menyerang disaat itu pun PLN mematikan listriknya selasa
malam, sepeda motor sebagai alat kami menuju untuk menikmati secangkir kopi
panas. Ban sepeda motor mulai melumat aspal goreng yang menempel dijalan
sorotan lampu dari arah berlawanan menyilau.
Melajulah sebuah sepeda motor
yang dikendarai seorang perempuan dan memboncengi perempuan juga, mendahului
kami dan meninggalkan wangian tubuhnya tuk kami nikmati aroma lalu kawan ku itu
berkata, dek wangi mu benarbenar menusuk hati ku, dan perempuan tersebut asyik
dengan memainkan hape ditangannya.
Kawan ku terus berceloteh sambil
mengendarai sepeda motor dan pun malam masih lembab dalam nuansa melaju
dijalan, malam gelap datang perempuan memberi keindahan seakan ia bintang genit
yang siap memenuhi rusuk rindu seperti kata kawan ku itu.
Akhirnya kami sampai
dipersimpangan, dijembatan Lamnyoeng dia memberikan kode lampu set yang
berkedip diarah kanan, ya dia akan memilih jalan kanan pun dia beranggapan itu
adalah baik namun kami tetap menimpang dengan hal demikian, arah kiri adalah
pilihan karena ada keinginan disana.
Dan malam itu aku terkejut dengan
keberanian kawan ku ini, ternyata masih ada purnama untuk kita nikmati, bukan
seperti malam ini yang dingin dan gelap serta lembab.
“Dek, selamat tinggal
sayang”.
Nasruddin Oos
Gampong Cinta Oos, 07 Maret 2012
Lamgapang
0 komentar:
Posting Komentar