Minggu, 03 April 2011

Upaya Pembusukan Via SMS Marak di Abdya

Sun, Mar 20th 2011, 09:41

Jelang Pilkada 2011

Upaya Pembusukan Via SMS Marak di Abdya

BLANGPIDIE - Genderang pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) belum lagi ditabuh, namun aksi kampanye hitam (black campaign) dan upaya pembusukan kini semakin gencar terjadi. Salah satu modusnya adalah dengan menyebarkan pesan berantai yang menjelek-jelekkan figur yang disebut-sebut akan maju dalam Pilkada 2011. 

Para pengamat kebijakan publik di Abdya menilai, jika upaya pembusukan semacam itu terus saja berlangsung, tanpa ada niat untuk menahan diri dari para pihak, dikhawatirkan akan memunculkan konflik horizontal (konflik antarsesama masyarakat) Abdya. Dimana, masing-masing pendukung nantinya akan saling menuding dan menjelek-jelekan kandidait lain yang akhirnya mengarah kepada tindakan anarkis dan berimbas kepada masyarakat itu sendiri.

“Kita berharap masyarakat bisa mencermati isi SMS yang disebarkan oleh pihak-pihak tertentu dengan tidak mudah tergiring dan terprovokasi oleh kepentingan politik mereka. Jika tidak, maka bisa berimbas pada tindakan anarkis dan pelanggaran hukum oleh masyarakat itu sendiri,” ungkap Harmansyah S.Pdi, pengamat kebijakan publik di Abdya, kepada Serambi Sabtu (19/3).

Hermansyah menjelaskan, yang dimaksud dengan kampanye hitam (black campaagn) adalah kampanye dengan cara buruk atau jahat yang dapat merugikan orang lain atau lawan politik dan partai politik (parpol) lain. Dengan harapan si pelaku kampanye hitam itu sendiri atau partainya mendapatkan keuntungan. “Jadi untuk mencegah kampanye hitam tersebut masyarakat juga harus mempunyai memfilter (kemampuan menyaring) setiap isu yang disebarkan via SMS tersebut. Sehingga masyarakat tidak dirugikan dalam hal ini,” pungkas Harmansyah.

Terkait dengan kampanye hitam dan upaya pembusukan terhadap lawan itu sendiri, pada Minggu (19/3) Serambi juga ikut menerima SMS dari No Hp 085272690951. Dalam sms itu pengirim menuding beberapa nama yang terlibat dalam aksi SIGAPP beberapa waktu lalu sebagai orang-orang terkritis dan “roet rantee (putus rantai)”, serta tidak mendapatkan kue pembangunan di sehinga yang kemudian bergabung di dalam komplotan SIGAPP. 

Beberapa kalangan menilai, SMS itu bersifat provokatif dan mengarah kepada upaya pembusukan terhadap pihak yang berseberangan kepentingan politik.

Pantauan Serambi, dalam beberapa pekan terahir ini suhu politik di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memang mulai terasa kentara dan memanas. Tim sukses dari beberapa bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati disebut-sebut mulai memainkan berbagai jurus untuk merangkul dan mencari dukungan masyarakat. Kendati demikian, masyarakat mengaku belum berani menentukan figur yang paling dijagokan untuk memenangkan pilkada. Sebab di antara sekian nama yang mulai muncul, dinilai sama kuatnya dan memiliki popularitas yang sama di masyarakat.

“Susah ditebak, karena dari sekian nama balon yang sudah muncul sama kuatnya dan memiliki popularitas yang sama di masyarakat. Sehingga masyarakat masih susah menentukan sikap sebelum lonceng pilkada dimulai,” kata Kepala Perwakilan Yayasan Advokasi Rakyat (YARA) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Nasruddin OOS, dalam diskusi bersama sejumlah masyarakat di Wakop Lek-lap, Desa Padang Sikabu, Kecamatan Kuala Batee, Minggu (19/3).

Adapun nama-mana bakal calon kandidat Bupati Abdya yang mulai muncul ke permukaan antara lain, Ir M Fakhruddin Muhdi (staf Khusus Menpora), Ir Jufri Hasanuddin (anggota DPRA), Ir Sulaiman Adami (birokrat di Aceh Selatan), Drs Maimun Hafsah Husain (karyawan PT PIM), Rafli Zar SE (pengusaha), hingga calon incumbent Akmal Ibrahim SH. Keenam balon tersebut dinilai memiliki pengaruh dan popularitas yang sama di masyarakat.(tz)

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com