Sabtu, 23 Juli 2011

De Jure of Love

OLeh :

Armand

 

 
Engkau pinta cinta sepenuh-penuhnya. Dan bila kutransfer seluruh energi cintaku ke dirimu, lantas saya mau pakai apa untuk diriku?. Hentikan permohonan itu lagi.

Jangan bujuk aku lagi membuat pakta integritas tentang cinta, tentang kesetiaan. Saya sanggup tak tergoda dan takkan kuserahkan sampai dunia hancur lebur jadi debu.


Sungguh… Tiada pernah kubuat pernyataan padamu, hirup saja nafas cinta de jure ini. Saya akan saveselamanya di batinku. Saya gila karenamu. Karena kutahu pasti siapa yang hidup dengan atau tanpa cinta, keduanya akan gila.

Argumenku telah jelas. Jika tiga kata sakral -I LOVE YOU- telah terlontar, sungguh saya takkan nyaman lagi, tiga kata itu akan merantai kakiku sebab engkau telah melabeli dirimu 1/2 istri. Perhatian, marah dan cemburupun menjadi sajianmu yang engkau aduk-aduk setiap waktu. Kutak mau itu.

Jangan ajak aku ke persembahan cinta Tajmahal, Eiffel, Niagara Fall dan Losari Beach. Maaf, saya tak kan ke sana. Kita mau apa di sana?. Mau pegangan tangan, mau berpelukan dan seterusnya?.

Itu tidak sportif, tidak fair, curi start. Kita berdua belumlah halal satu sama lain. Itu pembuangan energi dini, simpanlah energi tertunda itu untuk kita jadikan pembangkit bahagia kelak bila Allah berkenan.

Usahlah engkau membujukku memperindah wajahku, membuatku berfisik atletis. Rupa yang kumiliki dan bentuk tubuh yang dibagikan Allah padaku telah melebihi dari harapku.

Berdandan perfeksionislah, tunjukkan anggunmu, dan angkat tinggi-tinggi cantik rupawanmu. Tetapi jangan pernah engkau katakan semua itu persembahanmu kepadaku agar aku kian sayang, bangga dus memuji.

Yah, saya memang akan memuji tetapi bukan pada dirimu. Saya memuji produsen kosmetik itu yang mampu menjual kecantikan temporer, kecantikan fatamorgana, kecantikan disposible yang habis pakai cantikmupun tertanggal dan lenyap sudah.

Anggunmu sesungguhnya ketika engkau sejukkan jiwamu dengan air suci yang mensucikan. Basuhlah wajah perempuanmu dengan hidrasi wudhu, ramadhanmu kian dekat menghampiri. Awasi indahnya nyanyian air wudhu itu berjatuhan, gemercik nan syahdu.

Usaplah rambutmu dengan salawat Nabiullah, dongakan wajahmu menjemput keagungan syahruramadhana. Iqra’ dan tartilkanlah enam ribu enam ratus enam puluh enam surat cintaNya. Ber-Alif-Laam-Miem-lah, sebab itu adalah Muhammad. Fatha-kan yang memang fatha dan untailah idgham bilaghunnah di tepian lidahmu.

Dan terakhir. Engkaupun mesti tahu, cinta itu tersingkap adanya walau tak terungkap. Sampai bersimbah darahpun air matamu, tak akan pernah kuverbalkan cinta ini padamu. Saya siaga menanti ketibaan rindu yang menyiksa lagi. Siksa yang mengasyikkan.

Bualan dus ucapan “I LOVE YOU”

Itu takkan engkau gapai dariku. Sebab, saya ingin  jatuh cinta setiap hari kepadamu.

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com