Rabu, 13 Oktober 2010

Perempuan dan Pilihan

Menjadi seorang perempuan yang sendiri dan memilih untuk sendiri tidaklah mudah. Ada sedikit perbedaan dengan pria di mana persepsi tentang perempuan lajang itu masih negatif di mata yang lainnya. Namun, sebenarnya bukan masalah pria atau perempuannya tetapi masalah kejujuran pada diri sendiri dan kemampuan untuk bisa mengalahkan dirinya sendiri. Mampukah?! 

Seorang perempuan di dalam kesendiriannya mendesah dalam dan panjang. Ada keinginan untuk bahagia mendapatkan pasangan namun tidak ingin juga terjerumus di dalam masalah kemudian hari. Baginya, dunia maya penuh dengan tanda tanya. Dunia nyata pun penuh dengan logika kehidupan yang tidak sesuai dengan dirinya.

“Saya sekarang ini sedang dalam keadaan memilih antara dua pria. Yang pertama saya kenal di Nimbuz dan berlanjut dengan percakapan lewat HP. Namun saying dia terlalu sibuk. Yang satu lagi adalah seorang duda dengan satu orang anak berusia 4 tahun. Dia sama-sama TKI, hanya berlainan tempat. Dia setiap hari mengejak saya untuk pulang bersama ke Indonesia, tetapi saya tidak bisa memberikan jawaban. Meskipun demikian, saya mengatakan padanya untuk mencari perempuan lain saja karena saya sangat awa, dan buta. Saya tidak bisa memberinya harapan, meski dia sering mengatakan kepada saya keinginannya untuk mendapatkan perempuan yang berhati mulia sesuai dengan ajaran agama.”

“Ada baiknya untuk bertemu dulu dan bertatap muka langsung, karena seringkali banyak penipu di dunia maya ini dan sdah banyak yang terjerumus dan dikecewakan. Bila memang mereka serius, bertemulah dulu baik-baik agar kalian bisa berkenalan dulu. Jangan pernah percaya dengan dunia maya meski banyak juga yang sukses di dunia maya. Jangan pernah berharap banyak, biarkan waktu berlalu. Bila memang itu cinta maka tidak akan lari ke mana-mana, kok! Hati-hati sajalah, ya!”

“Saya takut pacaran mengingat fatal akibat kelak bila kandas di tengah jalan.Menurut saya, pacaran setelah nikah jauh lebih baik karena saya sendiri takut memberi harapan kepada pria yang sering menyatakan perasaannya. Pertama-tama SMS dan telepon tiap malam, jalan satu bulan mereka pergi entah kemana. Sakit memang tapi tiap kali ada yang datang saya selalu memberi jawaban belum siap namun mereka selalu “mengemis” setelah dapat hati lalu pergi enyah entah kemana. Terkadang bosan juga tapi saya mesti menerima ini karena yakin sesuatu berharga butuh pengorbanan dan niat kuat dan tekad yahg sungguh-sungguh. Walau kadang kala sakit biarlah ini sebagai pelajaran supaya kelak berumah tangga saya mampu hadapi dan pecahkan masalah karena nikah bukan 1-2 hari namun insyallah dunia akherat bukan begitu mbak??”

“Jadilah dirimu sendiri dan jangan pernahp putus harapan.. lebih baik menjadi diri sendiri daripada menyesal kemudian… semua sudah ada yang mengaturnya… yakinlah Allah selalu memberikan yang terbaik….”

“Teman-teman saya di sini pun selalu bertanya apakah saya sudah memiliki calon atau belum. Bahkan mereka ada yang ingin menunggu saya menikah dulu baru mau pulang ke tanah air. Saya tidak bisa demikian, dan justru semua itu membuat saya sedih dan kesal. Untuk apa mereka seperti itu, karena ada yang lebih penting daripada hanya menunggu saya menikah. Bukankah keluarga mereka lebih penting?” 

“Tepat sekali!!! Luar biasa!!!”

Mendengarkan cerita dan kisah perempuan itu membuat saya teringat akan kesalahan besar yang saya telah buat. Saya memaksakan diri untuk segera menikah, mesti merasa siap dan sanggup, karena saya tidak ingin membuat yang lain kecewa. Saya tidak berpikir panjang sehingga akhirnya ketika semua itu menjadi prahara, saya pun harus menelan pil yang jauh lebih pahit.

Seandainya saja saya sekuat dia, tentunya semua akan lain ceritanya. Namun, ya sudahlah. Semua sudah terjadi dan saya harus mengakui semua itu sebagai kesalahan saya juga. Tidak perlu ada yang harus disesali karena semua itu adalah pelajaran yang sangat berharga. Lebih baik fokus dan maju ke depan daripada hanya meratap dan berduka dalam tangis. Iya, kan?! Hmmm…..

Dunia maya selalu tampak indah dan menyenangkan namun jangan hanyut dan larut dengan keindahannya. Dua dunia ini memang sama-sama penuh dengan jebakan yang bisa menjerumuskan, tetapi biar bagaimanapun juga kita hidup di dunia nyata. Bercinta di dunia maya tidak selalu seindah apa yang ada di dunia nyata. Fakta dan kenyataannya banyak sekali sudah yang menderita karena bercinta di dunia maya meski sadar penuh bahwa di dunia maya lebih tidak memiliki kepastian. Semua bisa menjadi apa dan siapa sesuai dengan yang diinginkan dan dibutuhkan.

Jangan jadikan juga dunia maya sebagai pelarian atas apa yang tidak didapat atau diperoleh di dunia nyata. Jadikanlah dunia maya sebagai sarana untuk bisa menjadi lebih baik lagi di kehidupan yang nyata. Berdusta dan berbohong hanya akan membuat diri menjadi lebih susah, apalagi jika berdusta dan berbohong pada diri sendiri. Apa yang diperoleh dan didapat itu pun hanyalah semu dan juga palsu.

Belajarlah dari apa yang telah terjadi sebelumnya dan jangan pernah memungkiri fakta serta kenyataan yang ada. Bila memang ingin menjalin cinta dengan sungguh-sungguh dan benar, sebaiknya bertemulah dulu di dunia nyata. Bila pun sulit untuk dilakukan, sebaiknya komunikasi terus dilakukan untuk bisa lebih saling mengenal satu dengan yang lainnya. Jangan mudah terbuai dengan janji dan rayuan. Cobalah untuk selalu mengontrol diri, jujur, dan sekali lagi, belajar.

Memang bukanlah hal yang tidak mungkin untuk bisa mendapatkan pasangan dari dunia maya, tetapi ingatlah prosesnya. Jangan lihat dari hasil yang dicapai tetapi selalu hargai proses situ karena proses itulah yang jauh lebih berharga.

Yakinlah bahwa yang terbaik itu selalu diberikan oleh-Nya. Jangan takut, ya!!!

Tulisan ini merupakan hadiah bagi seorang adik tercinta, Mahfudoh, yang sekarang ini sedang merantau nun jauh di sana dan bekerja sebagai seorang Tenaga Kerja Indonesia. Saya ingin semua mendapatkan contoh bahwa tidak salah bila memiliki pendirian. Tidak juga perlu takut untuk berbeda bila memang itu adalah benar. Semangat seorang perempuan perkasa yang patut ditiru dan dijadikan contoh.

Semoga bermanfaat!!!
Salam Kompasiana,
Mariska Lubis

Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/13/perempuan-dan-pilihan/

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com